Membangun Rumah Tangga Ideal

Oleh: Dian Kurnia

Ketika seseorang memutukan untuk melangkahkan kakinya ke gerbang pernikahan (rumah tangga), tentu sudah ada persiapan matang sebelumnya. Persiapan itu bisa berupa fisik maupun berupa materi. Namun, persiapan mental dan spiritual kadang-kadang kurang diperhatikan. Padahal persiapan mental dan spiritual sangatlah diperlukan sekali dalam membangun sebuah rumah tangga (keluarga).Perjalanan rumah tangga tidak selamanya mulus seperti terlihat dalam film. Selalu saja ada permasalahan yang harus dihadapi dan diselesaikan. Hal ini harus diperhatikan ketika kita hendak membangun sebuah rumah tangga. Dalam hal ini, kita membutuhkan persiapan mental dan spiritual yang cukup serta ilmu dalam mengatur (manage) sebuah rumah tangga agar terhindar dari perpecahan.Ketika seseorang mengucapkan ijab qabul, maka secara otomatis ia harus menerima semua kelebihan dan kekurangan pasangannya dengan lapang dada dam kesadaran. Tidak jarang , masa perkenalan sebelum pernikahan hanya mengenal hal yang baiknya saja dari pasangan kita. Hal yang kurang baik tidak kita telusuri dengan teliti. Bertemu dengannya hanya dalam keadaan yang memang sudah dipersiapkan sebelumnya, baju rapi, cara bicara yang sopan dan manis. Terkadang kita tidak membayangkan pasangan kita ketika bangun tidur misalnya atau sedang emosi. Apabila kita hanya terpaku pada hal yang ideal dari pasangan kita, maka kekecewaan aka terus menghantui kita ketika memasuki daerah pernikahan. Sebaliknya, pasanganpun mengalami hal yang sama terhadap diri kita. Untuk itu, maka kita harus cermat dan teliti ketika dalam proses perkenalan. Niatkan bahwa kita membina sebuah hubungan harus dengan niat yang tulus dan ikhlas hanya untuk beribadah semata. Karena tidak ada satupun manusia di bumi ini yang sempurna. Semuanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing yang harus kita sikapi secara dewasa.

(mahasiswa sarjana jurusan sejarah peradaban islam UIN SGD Bandung)