Jumat, 23 Juli 2010

^..Berita Kehilangan..^

بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Assalaamu'alikum Wr. Wb
 

KEPADA SELURUH MASYARAKAT SUMEDANG, KHUSUSNYA MASYARAKAT TANJUNGKERTA, CIJAHA, PANIIS, CIPADUNG, SUKAMANTRI, CIKALONG, DEPOK, SUKADANA, BBC, s/d ANGREK (UNSAP/STIMIK) dan SMAN 1 SUMEDANG, MOHON KEJUJURANNYA, APABILA MENEMUKAN DOMPET BERWARNA HITAM 
an DIAN KURNIA, BERISI:

- KTP dan KTM (kartu tanda mahasiswa) an DIAN KURNIA- STNK MOTOR HONDA BEAT an SYAMSUDIN- ASKES an DIAN KURNIA- UANG TUNAI RP. 100.000,-- DAN SURAT2 PENTING LAINNYA

DIHARAPKAN UNTUK SEGERA MENGHUBUNGI NO. HP DIBAWAH INI:  
085220561437
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN DAN PARTISIPASINYA.
WASSALAM
:-) Semoga Allah Membalas Kebaikan Antum Semua :-)
ttd:
DIAN KURNIA

Kamis, 22 Juli 2010

Inilah 10 Kerugian Akibat Kurang Tidur

JAKARTA, KOMPAS,com - Anda pernah merasa uring-uringan dan pusing? Mungkin saja hal itu akibat kurang tidur. Jangan pernah anggap remeh keadaan ini! Kurang tidur dapat memengaruhi kehidupan seksual, daya ingat, kesehatan, penampilan, dan bahkan membuat tubuh Anda 'melar'.
Berikut ini 10 hal mengejutkan yang terjadi akibat kurang tidur:
1. Kecelakaan Kurang tidur adalah salah satu faktor bencana terbesar dalam sejarah selain kecelakaan nuklir di Three Mile Island tahun 1979, tumpahan minyak terbesar Exxon Valdez, krisis nuklir di Chernobyl 1986, dan lain-lain.
Terdengar berlebihan, tapi Anda harus sadari kurang tidur juga berdampak pada keselamatan Anda setiap hari di jalan. Mengantuk dapat memperlambat waktu anda mengemudi setara ketika anda mabuk saat menyetir.
Sebuah penelitian yang dilakukan Lembaga Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika memperkirakan bahwa kelelahan merupakan penyebab 100.000 kecelakaan mobil dan 1.500 kematian terjadi selama setahun di AS. Di mana korbannya orang di bawah umur 25 tahun.
Studi yang sama menunjukkan, jika Anda kurang tidur atau memiliki kualitas tidur yang rendah dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera saat bekerja. Dalam sebuah penelitian, pekerja yang mengeluh mengantuk berlebihan di siang hari rentan terluka saat bekerja dan secara terus menerus mengalami kecelakaan yang sama saat berkerja. 
2. Konsentrasi menurun Tidur yang baik memainkan peran penting dalam berpikir dan belajar. Kurang tidur dapat mempengaruhi banyak hal. Pertama, mengganggu kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, dan pemecahan masalah. Hal ini membuat belajar menjadi sulit dan tidak efisien. Kedua, siklus tidur pada malam hari berperan dalam "menguatkan" memori dalam pikiran. Jika Anda tidak cukup tidur, Anda tidak akan mampu mengingat apa yang Anda pelajari dan alami selama seharian.
3. Masalah kesehatan serius Gangguan tidur dan kurang tidur tahap kronis dapat membawa Anda pada risiko :
* Penyakit jantung * Serangan jantung * Gagal jantung * Detak jantung tidak teratur * Tekanan darah tinggi * Stroke * Diabetes
Menurut beberapa penelitian, 90 persen penderita insomnia- gangguan tidur yang ditandai dengan sulit tidur dan tetap terjaga sepanjang malam - juga mengalami risiko kesehatan serupa.
4. Gairah seks menurun Para ahli melaporkan, kurang tidur pada pria dan wanita menurunkan tingkat libido dan dorongan melakukan hubungan seksual. Hal ini dikarenakan energi terkuras, mengantuk, dan tensi yang meningkat.
Bagi pria yang mengidap sleep apnea- masalah pernapasan yang mengganggu saat tidur, menyebabkan gairah seksual melempem. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism 2002 menunjukkan, hampir semua orang yang menderita sleep apnea memiliki kadar testosteron yang rendah. Dan hampir setengah dari orang yang menderita sleep apnea parah memiliki tingkat testosteron yang rendah pada malam hari.
5. Menyebabkan depresi Dalam studi tahun 1997, peneliti dari Universitas Pennsylvania melaporkan orang-orang yang tidur kurang dari 5 jam per hari selama tujuh hari menyebabkan stres, marah, sedih, dan kelelahan mental. Selain itu, kurang tidur dan gangguan tidur dapat menyebabkan gejala depresi.
Gangguan tidur yang paling umum, yaitu insomnia yang memiliki kaitan kuat dengan depresi. Dalam studi tahun 2007 melibatkan 10.000 orang, terungkap bahwa pengidap insomnia 5 kali lebih rentan depresi. Bahkan, insomnia sering menjadi salah satu gejala pertama depresi.
Insomnia dan tidak nafsu makan akibat depresi saling berhubungan. Kurang tidur memperparah gejala depresi dan depresi membuat anda lebih sulit tidur. Sisi positifnya, pola tidur yang baik dapat membantu mengobati depresi.
6. Memengaruhi kesehatan kulit Kebanyakan orang mengalami kulit pucat dan mata bengkak setelah beberapa malam kurang tidur. Keadaaan tersebut benar karena kurang tidur yang kronis dapat mengakibatkan kulit kusam, garis-garis halus pada wajah dan lingkaran hitam di bawah mata.
Bila Anda tidak mendapatkan cukup tidur, tubuh Anda melepaskan lebih banyak hormon stres atau kortisol. Dalam jumlah yang berlebihan, kortisol dapat memecah kolagen kulit, atau protein yang membuat kulit tetap halus dan elastis.
Kurang tidur juga dapat menyebabkan tubuh lebih sedikit mengeluarkan hormon pertumbuhan. Ketika kita masih muda, hormon pertumbuhan manusia mendorong pertumbuhan. Dalam hal ini membantu meningkatkan massa otot, menebalkan kulit, dan memperkuat tulang.
"Ini terjadi saat tubuh sedang tidur nyenyak- yang kami sebut tidur gelombang lambat (SWS) - hormon pertumbuhan dilepaskan," kata Phil Gehrman, PhD, CBSM, Asisten Profesor Psikiatri dan Direktur Klinis dari Program Behavioral Sleep Medicine Universitas Pennsylvania, Philadelphia.
7. Pelupa Tidak ingin lupa dengan kenangan terbaik dalam hidup Anda? Cobalah  perbanyak tidur. Pada tahun 2009, peneliti dari Amerika dan Perancis menemukkan bahwa peristiwa otak yang disebut "“sharp wave ripples” bertanggung jawab menguatkan memori pada otak. Peristiwa ini juga mentransfer informasi dari hipokampus ke neokorteks di otak, dimana kenangan jangka panjang disimpan. Sharp wave ripples kebanyakan terjadi pada saat tidur.
8. Tubuh jadi melar Jika Anda mengabaikan efek kurang tidur, bersiaplah dengan ancaman kelebihan berat badan. Kurang tidur berhubungan dengan peningkatan rasa lapar dan nafsu makan, dan kemungkinan bisa menjadi obesitas. Menurut sebuah studi tahun 2004, orang-orang yang tidur kurang dari enam jam sehari, hampir 30 persen cenderung menjadi lebih gemuk daripada mereka yang tidur tujuh sampai sembilan jam sehari.
Penelitian terakhir terfokus pada hubungan antara tidur dan peptida yang mengatur nafsu makan. Ghrelin merangsang rasa lapar dan leptin memberi sinyal kenyang ke otak dan merangsang nafsu makan. Waktu tidur singkat dikaitkan dengan penurunan leptin dan peningkatan dalam ghrelin.
Kurang tidur tak hanya merangsang nafsu makan. Hal ini juga merangsang hasrat menyantap makanan berlemak dan makanan tinggi karbohidrat. Riset yang tengah berlangsung meneliti apakah tidur yang layak harus menjadi bagian standar dari program penurunan berat badan.
9. Meningkatkan risiko kematian Dalam penelitian Whitehall ke-2, peneliti Inggris menemukkan bagaimana pola tidur mempengaruhi angka kematian lebih dari 10.000 pegawai sipil Inggris selama dua dekade. Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan pada 2007,  mereka yang telah tidur kurang dari 5-7 jam sehari mengalami kenaikan risiko kematian akibat berbagai faktor. Bahkan kurang tidur meningkatkan dua kali lipat risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler.
10. Merusak penilaian terutama tentang tidur Kurang tidur dapat memengaruhi penafsiran tentang peristiwa. Keadaan tubuh yang lemas membuat kita tidak bisa menilai situasi secara akurat dan bijaksana. Anda yang kurang tidur sangat rentan terhadap penilaian buruk ketika sampai pada saat menilai apa yang kurang terhadap sesuatu.
Dalam dunia yang serba cepat saat ini, kebiasaan tidur menjadi semacam lencana kehormatan. Spesialis mengenai tidur mengatakan, Anda salah jika berpikir Anda baik-baik saja meski kurang tidur karena di mana pun Anda bekerja pada profesi apa pun, akan menjadi masalah besar bila Anda tidak dapat menilai sesuatu dengan baik.
"Studi menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu, orang-orang yang tidur selama 6 jam, bukannya 7 atau 8 jam sehari, mulai merasa bahwa mereka telah beradaptasi dengan keadaan kurang tidur. Mereka sudah terbiasa dengan hal itu," kata Gehrman.
"Tapi jika Anda melihat hasil tes kinerja dan kewaspadaan mental, nilai mereka terus memburuk. Hal itu menjelaskan bagaiamana kurang tidur menganggu aktivitas kita sehari-hari."

Rabu, 21 Juli 2010

Daftar Situs Terpopuler Tahun 2010

Pengguna internet di indonesia kian hari kian berkembang secara signifikan, yang mendorong semakin maraknya konten lokal. Menurut survei yang dilakukan Masyarakat Internet Indonesia (Master), ada 10 situs lokal yang sering dikunjungi netters tanah air.
Lembaga yang baru didirikan itu, tepatnya pada Februari 2010, menyebutkan 10 situs lokal yang paling sering diakses oleh 1.000 koresponden yang ditanyai, adalah Detikcom, Kompas.com, Kaskus, KlikBCA, Okezone, Vivanews, Kapanlagi, Bankmandiri, Games.co.id, dan Inilah.com.
Okezone yang berada di posisi kelima situs lokal paling populer berhasil menarik minat koresponden sekira 10 persen, berbeda dengan peringkat pertama Detikcom, yang menguasai 18 persen. Jika semakin dikerucutkan, ada tiga situs berita online yang menembus tiga besar, yaitu Detikcom, Kompas.com, dan Okezone.
Menurut keterangan resmi Masyarakat Internet Indonesia, Rabu (17/3/2010), kendati situs berita online menguasai daftar 10 besar situs lokal yang paling sering diakses, namun hanya 15 persen yang memanfaatkan internet untuk membaca informasi. Pemanfaatan paling besar lebih banyak dilakukan untuk melakukan pertemanan dengan tingkat presentase sebesar 15 persen.
Sedangkan sisanya, aktivitas internet lebih sering dilakukan netters Indonesia untuk nge-blog 14 persen, baca berita 15 persen, mencari informasi 27 persen, dan chatting sebanyak 13 persen.

Berikut daftar 10 situs lokal menurut hasil survei Master,

1. Detikcom
2. Kompas.com
3. Kaskus
4. KlikBCA
5. Okezone
6. Vivanews
7. Kapanlagi
8. Bankmandiri
9. Games.co.id
10. Inilah.com (srn)

sumber site:
www.kaskus.us

Selasa, 20 Juli 2010

Kotoran Telinga, Bisa Menumpuk dan Menyumbat

Kompas.com - Banyak hal yang bisa menyebabkan penurunan kualitas pendengaran. Mulai dari faktor infeksi hingga kebiasaan buruk seperti penumpukan kotoran telinga yang tidak dibersihkan sehingga mengeras dan menyumbat telinga.
Liang telinga luar dilapisi kulit yang mengandung folikel rambut dan kelenjar penghasil serumen. Rambut dan serumen menangkap debu dan pertilek lain agar tidak masuk ke dalam telinga. Dengan kata lain, ini melindungi sistem pendengaran. Dalam kondisi normal, sejumlah kecil kotoran telinga pada waktunya akan muncul dan terbuang dengan sendirinya di permukaan liang telinga.
Akan tetapi pada orang-orang tertentu, bisa saja terjadi penumpukan kotoran telinga yang berlebihan. Kotoran ini lalu mengeras dan menyebabkan penyumbatan telinga sehingga pendengaran akan berkurang. Karena itu jika Anda merasa telinga terasa penuh, rasa sakit dalam telinga, atau terkadang mendengar ada suara berdenging dalam telinga, konsultasikan ke dokter untuk mencari kemungkinan penyumbatan kotoran telinga.
Membersihkan kotoran telinga tidak boleh dilakukan sembarangan karena liang telinga dan gendang telinga termasuk organ yang sensitif. Hanya dengan mengorek-ngorek dengan cotton bud, peniti, atau benda lain bisa mendorong kotoran masuk ke dalam dan melukai gendang telinga. Bila tidak ada masalah penumpukan, biarkan kotoran keluar secara alami.
Saat ini sudah tersedia obat yang dijual bebas untuk mengeluarkan sumbatan kotoran telinga, namun harganya relatif mahal. Pada umumnya dokter akan memakai alat penyedot khusus atau mengeluarkan kotoran dengan alat yang disebut kuret. Bila ingin membersihkan kotoran telinga di rumah, teteskan baby oil atau minyak sayur ke dalam telinga dua kali sehari. Dalam beberapa hari, kotoran akan melunak dan mudah dikeluarkan.

sumber sites: 
http://www.kompas.com /

Menjawab Misteri Kelangkaan Candi di Tatar Sunda

Moeflich Hasbullah
18 March 2009
      Belakangan ini, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Arkenas) melalui Balai Arkeologi Bandung sedang mendapat pekerjaan besar di Jawa Barat, yaitu penggalian candi di daerah Karawang yang diduga merupakan sisa-sisa peninggalan dari Kerajaan Tarumanagara dan penggalian candi yang baru ditemukan di daerah Bojongmenje Rancaekek, Kabupaten Bandung. Makna kedua temuan ini bagi masyarakat Jawa Barat merupakan suatu hal yang sangat berarti untuk memperjelas keberadaan orang-orang Sunda dalam pentas sejarah di Pulau Jawa pada masa klasik, yaitu masa sebelum pengaruh Islam masuk dan berkembang.

     Temuan Candi di daerah di Batujaya Karawang yang nampaknya bakal merupakan situs paling besar di Jawa Barat memunyai hubungan yang erat dengan Prasasti Tugu, yaitu prasasti yang terdapat di Desa Tugu, dekat Tanjung Priok sekarang. Dalam Prasasti Tugu tersebut dinyatakan bahwa Raja Purnawarman memerintahkan untuk menggali dua kanal, yaitu Candrabaga dan Gomati, di mana kedua kanal tersebut alirannya terlebih dahulu dibelokkan ke sekitar istananya dan kemudian dialirkan kembali ke muara.

     Panjangnya kanal tersebut setelah digali sejauh 6.122 tumbak, oleh Prof. Dr. Poerbatjaraka diperkirakan panjangnya 11 km. Jika perkiraan Purbatjaraka ini digunakan sebagai patokan dalam menelusuri bekas reruntuhan keraton Tarumanegara, maka situs Batujaya tersebut merupakan lokasi yang paling tepat untuk diasumsikan sebagai lokasi bekas keraton Raja Purnawarman karena jarak antara lokasi situs dengan Muara Bendera (tempat terpecahnya aliran sungai Citarum menjadi dua, yaitu yang menuju Muara Pakis dan yang menuju Muara Gembong) berjarak sekitar ±11 kilometer. Perkampungan yang terletak antara dua pecahan aliran Sungai Citarum sampai bibir Pantai Pakis dan Muara Gembong merupakan sebuah delta yang terus mengalami pendangkalan akibat kegiatan sedimentasi fluviatil/erosi yang dibawa oleh aliran Sungai Citarum.

     Dugaan bahwa pantai purba tempat bermuaranya kanal/sungai Candrabaga dan Gomati yang digali oleh Raja Purnawarman terletak di Muara Bendera, berdasarkan pada kegiatan sedimentasi fluviatil (sungai) yang terjadi pada aliran Sungai Citarum. Dari arah hulu, aliran sungai membawa sumber-sumber endapan seperti sampah dan lumpur yang kemudian membentuk delta pada Muara Bendera tersebut. Akibat sedimentasi fluviatil (sungai) yang terus menerus tersebut, telah memperbesar areal delta dan memecah aliran Sungai Citarum menjadi dua, yaitu yang menuju Muara Pakis dan yang menuju Muara Gembong sekarang.

     Jarak antara Muara Bendera ke Muara Pakis sekarang sekitar 12 km dan yang menuju Muara Gembong kira-kira berjarak 15 km. Penelitian geologi di daerah sekitar Muara Bendera mungkin akan memberikan jawaban yang lebih akurat tentang dugaan letak muara purba seperti yang tertulis dalam Prasasti Tugu.

     Hal paling baru dalam dunia arkeologi di Jawa Barat adalah temuan candi yang terletak di daerah Rancaekek, Kabupaten Bandung. Di areal situs ini sedang dilakukan penggalian yang selanjutnya sedang direncanakan upaya restorasi dan rekonstruksi candi oleh tim khusus ahli restorasi candi dari UGM. Seperti dikemukakan oleh Prof. Dr. Ayatrohaedi dan Dr. Tony Djubianto dalam diskusi terbatas yang diselenggarakan oleh Harian Umum Pikiran Rakyat pada 9 September 2002, dimungkinkan bahwa candi tersebut berasal dari abad VII, berdasarkan pada bentuk pelipit dan beberapa aspek lain yang terdapat pada pahatan batu candi. Atau mungkin dari abad sebelum itu, karena yoni (simbol Siwa)-nya ternyata tidak ditemukan; yang berarti candi itu didirikan masa pra-Hindu. Jika memang asumsi ini benar, maka dapat dimungkinkan bahwa candi tersebut dapat memberikan jawaban atas keterputusan sejarah Sunda pasca Tarumanagara. Berita prasasti tertua pasca Tarumanagara adalah prasasti yang ditemukan di Bogor yang berangka tahun 932 M atau abad ke-10 yang dikenal dengan Prasasti Kebon Kopi.

     Kendati demikian, penemuan candi-candi tersebut masih belum menjawab pertanyaan misteri selama ini, yaitu “Mengapa di Tatar Sunda sangat langka ditemukan candi-candi peninggalam kerajaan-kerajaan masa lampau seperti halnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur?” Selama ini mengemuka beberapa jawaban yang mencoba menjelaskan pertanyaan tersebut tapi belum didukung oleh bukti-bukti sejarah yang kuat. Pertama adalah jawaban sosiologis-agrikultural dan kedua, jawaban proses Islamisasi. Jawaban sosiologis-agrikultural misalnya ditemukan dalam buku Nina Herlina (1998:26):

   “Mata pencaharian utama penduduk Priangan pada mulanya berladang atau ngahuma; baru kemudian bersawah. Sejak zaman kerajaan Sunda, orang Sunda dikenal bermata pencaharian sebagai peladang. Ciri yang menonjol pada masyarakat peladang adalah kebiasaan selalu berpindah tempat untuk mencari lahan yang subur. Kebiasaan berladang ini berpengaruh pada tempat tinggal. Mereka tidak memerlukan bangunan permanen yang kokoh, cukup yang sederhana saja. Kemungkinan besar itulah salah satu sebab mengapa di Priangan tidak banyak peninggalan berupa candi atau keraton seperti di Jawa Tengah.”

     Sedangkan jawaban yang kedua menjelaskan bahwa proses islamisasi di Sunda cenderung lebih intensif dibanding dengan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Proses islamisasi yang lebih intensif berpengaruh pada militansi beragama orang Sunda. Karena keislamannya yang kuat, masyarakat Sunda yang sudah masuk Islam diduga “menghancurkan” bangunan candi-candi sebagai peninggalan agama Hindu Buddha dan tempat pemujaan yang bertentangan dengan keyakinan yang diajarkan Islam. Hingga saat ini kedua asumsi tersebut di atas belum didukung oleh bukti-bukti sejarah alias baru dugaan. Tulisan ini mengangkat perspektif lain yang selama ini belum diungkap dengan mengangkat tiga argumen, yaitu monoteisme orang Sunda, tradisi egalitarian masyarakatnya, dan realitas kekuasaan di Sunda pra-Islam.

Monoteisme Orang Sunda
     Dari berita sejarah yang ada dan dari hasil penelitian arkeologi terkini, Jawa Barat atau kawasan Sunda adalah daerah yang pertama mendapat pengaruh Hindu dan Budha dari India. Aktivitas politik pemerintahan dengan rangkaian kegiatan birokratisnya telah berjalan sejak awal-awal abad Masehi. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang Sunda adalah orang pertama di Indonesia yang telah mengerti dan menggunakan mekanisme birokrasi dalam mengatur hubungan penguasa-rakyat dan dalam hubungan sosial antara masyarakatnya.

     Pengaruh Hindu dan Buddha yang datang dari India setelah mengalami proses sinkretisasi dengan agama lokal (animisme dan dinamisme) mulai diterima oleh kalangan elit politik kerajaan. Stratifikasi sosial yang kastaistis telah memberikan keuntungan-keuntungan tersendiri bagi para ningrat kerajaan, sementara masyarakat lapisan luar kerajaan masih menggunakan keyakinan lama yang menyembah hyang yang oleh Fa-Hien disebut sebagai “agama yang buruk” seperti tertuang dalam laporan berita Cina. Ungkapan “agama yang buruk” oleh Fa-Hien ini merupakan ungkapan yang biasa diucapkan oleh orang yang taat pada suatu agama terhadap orang yang beragama lain.

     Dalam konsepsi teologis orang Sunda pra Hindu, Hyang (Sanghyang, Sangiang) adalah Sang Pencipta (Sanghyang Keresa) dan Yang Esa (Batara Tunggal) yang menguasai segala macam kekuatan, kekuatan baik atau pun kekuatan jahat yang dapat memengaruhi roh-roh halus yang sering menetap di hutan, di sungai, di pohon, di batu, atau di tempat-tempat dan benda-benda lainnya. Hyang mengusai seluruh roh-roh tersebut dan mengendalikan seluruh kekuatan alam. Pada masa masuknya pengaruh Hindu, konsep keesaan Hyang terpelihara karena semua dewa Hindu tunduk dan takluk pada hyang ini; kekuatannya dianggap melebihi dewa-dewa Hindu yang datang kemudian. Dengan kata lain, orang-orang Sunda pra Hindu-Buddha sudah menganut faham monoteistis di mana Hyang dihayati sebagai maha pencipta dan penguasa tunggal di alam. Konsepsi ini sama dengan apa yang diajarkan oleh Islam, yaitu Allah, ketika muncul proses islamisasi di Nusantara. Istilah "sembahyang" pun lahir dari tradisi ritus menyembah Hyang (Yang Tunggal) sama dengan salat menyembah Allah Yang Maha Esa dalam agama Islam.

     Ketika pengaruh Hindu masuk ke masyarakat Sunda, ajaran Hindu memengaruhi keyakinan lokal masyarakat yang sudah mapan. Kedua keyakinan teologis ini kemudian mengalami proses sinkretisasi/pembauran teologis. Ini tergambar dalam hierarki kepatuhan yang terdapat pada Naskah Siksakandang Karesian yang berisi Pasaprebakti (Sepuluh Tingkat Kesetiaan) yang isinya sebagai berikut: “Anak satia babakti ka bapak; pamajikan satia babakti ka salaki; kawala satia babakti ka dunungan; somah satia babakti ka wado; wado satia babakti ka mantri; mantri satia babakti kanu nanganan (komandan); nu nanganan satia babakti ka mangkubumi; mangkubumi satia babakti ka raja; raja satia babakti ka dewata; dewata satia babakti ka hyang.” Konsep Hyang merupakan konsep yang memang sudah hidup pada orang Sunda jauh sebelum pengaruh Hindu dan Buddha tersebut datang.

     Tradisi sesembahan orang Sunda pra Hindu-Buddha tidak terpusat di candi melainkan menyembah Hyang di kahiyangan. Konsep kahiyangan sangat abstrak alias tidak menyebut tempat fisik dan bangunan. Kahiyangan merupakan tempat para dewa bersemayam, mulai dari para Dewa Lokapala (Pelindung Dunia) sampai Pwah Sanghyang Sri (Dewi Padi), Pwah Naga Nagini (Dewi Bumi), dan Pwah Soma Adi (Dewi Bulan) yang menghuni jungjunan bwana (puncak dunia). Tradisi orang Sunda menyembah Hyang bisa sebutkan sebagai salah satu alasan yang menjelaskan kelangkaan candi di Tatar Priangan. Kuatnya kepercayaan Sunda lama terhadap Hyang yang monoteistik, tidak mendorong orang Sunda untuk membangun candi sebagai pusat peribadatan sebagai mana di Jawa Tengah dan Timur.

     Satu dua candi kecil yang ditemukan di Jawa Barat, ketimbang menunjukkan kuatnya pengaruh agama Hindu-Buddha, tampaknya dibangun lebih sebagai simbol kekuasaan bahwa di situ pernah ada penguasa kecil, keturunan dari Kerajaan Sunda.

Tradisi Egaliter Orang Sunda
     Pengaruh Hindu dan Buddha datang ke Pulau Jawa sekitar awal abad Masehi, dan daerah yang pertama bersentuhan dengannya adalah Jawa Barat dengan pusat pemerintahan yang diduga berada di sekitar Karawang dan Bekasi sekarang. Pengaruh kedua agama ini nampaknya kurang begitu kuat merekat pada masyarakat Sunda karena masyarakat Sunda sangat kuat dalam menganut keyakinan aslinya yang bercorak monoteistis, yaitu mengabdi pada Hyang Tunggal.

     Bukti kuat pernyataan ini adalah bahwa hingga saat ini bukti-bukti arkais yang mendukung kuatnya pengaruh Hindu-Budha sangat sedikit ditemukan di Jawa Barat. Jika di Jawa Tengah dan Jawa Timur banyak terdapat tinggalan bangunan dan monumen sakral yang bercorak Hindu dan Buddha, ini disebabkan karena sosialisasi Hindu dan Budha yang sangat intensif, baik yang dilakukan oleh kalangan keraton maupun oleh para brahmana dan pedanda.

     Cepatnya penyebaran agama Hindu dan Budha pada masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur disebabkan karena konsep dan ajaran god-kings (dewa-raja) yang sesuai dengan alam berfikir masyarakat Jawa ketika itu. Bagi masyarakat Jawa, raja dihayati sebagai panutan yang mutlak yang mesti mendapat anutan karena raja dianggap sebagai wakil Tuhan di bumi. Gelar para raja adalah gabungan dari dua otoritas, yaitu otoritas politik (raja) dan otoritas religius (dewa) yang tergabung dalam istilah-istilah seperti rajaresi, khalifatullah fil ‘ardhi sayidin panatagama, dan lain-lain.

     Kepatuhan kepada raja secara militan, selain berasal dari inti ajaran Hindu-Buddha itu sendiri, juga bersumber dari klasifikasi sosial yang sangat ketat. Ini tergambar dari stratifikasi yang muncul dalam masyarakat Jawa yang membuat dikotomi sosial secara tegas antar kelas seperti ningrat atau priyayi dan wong cilik. Penghayatan raja sebagai titisan dewa dan adanya pengkelasan sosial secara tajam ini berakibat pada sulitnya atau tiadanya perbedaan pendapat antara raja dengan rakyatnya termasuk dalam persoalan agama.

     Keraton dalam kebudayaan Jawa adalah pemegang otoritas kebenaran. Oleh karena itu, sifat dari kebudayaan Jawa adalah kebudayaan keraton di mana keraton berfungsi sebagai titik sentral agama, politik, dan kebudayaan.

     Pada masyarakat Sunda, pola seperti ini tidak ditemukan. Corak budaya yang berkembang adalah kebudayaan rakyat di mana posisi keraton tidak terlalu menentukan dalam pembentukan suatu varitas budaya. Jenis kebudayaan yang berkembang pada masyarakat Sunda didominasi oleh kebudayaan agraris dengan berbagai keunikannya. Dengan kata lain, kebudayaan Jawa dapat didefinisikan sebagai kebudayaan feodal yang hierarkis, sementara kebudayaan Sunda dapat dianggap sebagai kebudayaan rakyat yang egaliter yang mencerminkan pada kesamaan derajat antarmanusia. Salah satu buktinya adalah bahasa Sunda Buhun yang demokratis masa pra-Mataram di mana tidak ada hierarki bahasa seperti terlihat dalam undak-usuk sekarang. Istilah menak dan cacah juga dalam masyarakat Sunda ditemukan sebagai bentuk pengaruh kekuasaan dan kebudayaan Jawa di Tatar Priangan sejak masa kekuasaan Mataram.

     Contoh lain yang dapat diajukan dalam mempertegas pendapat ini adalah dalam seni pewayangan atau pedalangan. Pada masyarakat Jawa, lakon cerita wayang merupakan sumber ilham dalam memahami fungsi-fungsi sosial mereka dalam hidup berbangsa dan berbudaya. Epos Mahabharata dan Ramayana menjadi sumber pendidikan etis yang menghasilkan perilaku-perilaku yang kastaistis seperti kemunculan slogan ningrat dan wong cilik tadi.

     Pada masyarakat Sunda, seni pewayangan atau pedalangan yang memainkan dua epos besar tadi hanya merupakan media hiburan pelepas lelah dalam aktivitas agrarisnya sehari-hari. Orang Sunda tidak menjadikan lakon cerita wayang sebagai sabda suci yang mesti diteladani. Mereka telah memiliki etika agraris yang sangat kuat yang tidak bisa digantikan dengan etika Hindu-Buddha yang sangat rumit dengan nilai-nilai filosofisnya.

     Sifat egalitarian masyarakat agraris dan kepercayaan monoteistik orang Sunda yang sudah lama berakar kuat ini, justru menjadi bekal penerimaan orang Sunda terhadap ajaran agama baru yang sesuai dengan kultur dan kepercayaan mereka, yaitu Islam. Ketika Islam datang ke Tatar Sunda dan mulai berinteraksi dengan masyarakatnya, spontan mendapat sambutan yang sangat luar biasa, terutama dari kalangan rakyat biasa. Walau tidak dapat dipungkiri bahwa orang Sunda merupakan kelompok yang paling akhir menerima Islam di seputar Tanah Jawa, ini bukan berarti sifat konfrontatifnya terhadap Islam, melainkan karena sosialisasi Islam yang agak terlambat ke wilayah ini.

     Gabungan fenomena di atas, yaitu egalitarianisme masyarakat Sunda, komunikasi yang sejajar (demokratis) antara raja dan rakyatnya serta dikuatkan oleh pengaruh Islam yang luas setelahnya, menjadi alasan sosial tidak ditemukannya banyak candi di tatar Sunda. Egalitarianisme nilai-nilai masyarakat dan demokratisnya pola komunikasi penguasa rakyat berpengaruh pada cara raja dan rakyatnya memandang kekuasaan dan cara memandang dirinya masing-masing. Raja tidak perlu memisahkan dirinya dalam sebuah bangunan yang eksklusif dan kokoh yang jauh dari rakyatnya.

      Sebagaimana keraton berfungsi sebagai simbol pemisahan yang jelas antara kompleks kekuasaan raja dengan rakyatnya, candi juga dibangun sebagai simbol penegasan yang jelas antara raja dan rakyatnya dan lebih merupakan sarana eksklusif para raja melakukan ritus sesembahan dan pemujaan. Di Tatar Sunda yang egaliter dan kedekatannya dengan alam sebagai masyarakat agraris, menyebabkan fokus sesembahan dan penghormatan lebih langsung kepada alam dan ke Sanghyang ketimbang kepada para raja.

Hanya Satu Kerajaan
    Di Nusantara, fungsi candi bukan hanya sebagai tempat beribadah para raja semata, tetapi juga berfungsi sebagai monumen sebuah dinasti yang berkuasa. Pertarungan politik dan adu gengsi kekuasaan antarkerajaan telah menghasilkan candi-candi megah di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Wangsa Sailendra dengan Candi Borobudurnya dan Wangsa Sanjaya dengan Candi Prambanannya. Pergantian kekuasaan kerajaan, baik melalui suksesi formal maupun melalui perebutan kekuasaan, selalu diiringi dengan pembangunan candi megah sebagai monumen kekuasaannya. Ketika hari ini kita menyaksikan banyaknya candi-candi besar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, maka kita dapat menduga selain sebagai simbol majunya sebuah kerajaan, betapa banyaknya pula konflik dan persaingan politik yang terjadi di Jawa pada zaman itu.

     Fungsi candi sebagai monumen kekuasaan sebuah kerajaan seperti ini, tidak terjadi di Tatar Sunda karena kerajaan yang berkuasa di Tatar Sunda hanya satu, yaitu Kerajaan Sunda; cuma pusat pemerintahannya saja yang berpindah-pindah sejak dari Galuh (Ciamis), pindah ke Pakuan Pajajaran (Bogor), pindah lagi ke Kawali (Ciamis) dan kemudian pindah ke Pakuan lagi (Sartono Kartodirdjo, 1977). Dengan kata lain, kekuasaan raja di Sunda itu tersentralisir dan kemungkinan keratonnya pun hanya satu. Tetapi--paling tidak hingga saat ini-- keratonnya pun belum ditemukan berada di kota mana dari tempat yang berpindah-pindah itu. Candi yang sudah ditemukan pun, seperti candi Cangkuang di Garut, selain proses rekonstruksinya masih kontroversial, juga belum merepresentasikan sebagai bekas peninggalan kekuasaan Kerajaan Sunda. Kekuasaan yang tunggal, yaitu Kerajaan Sunda, adalah alasan kuat yang mendukung alasan-alasan lain yang sudah dikemukakan tentang tidak banyaknya candi di Tatar Priangan.

     Dengan demikian, kelangkaan candi di sebuah kawasan tidak selalu mengekspresikan tingkat peradaban. Candi hanyalah salah satu bangunan monumental yang dibangun oleh sebuah dinasti kerajaan untuk kebutuhan prestise sesembahan keluarga raja, selain sebagai simbol kekuasaan. Kerajaan Sunda adalah kerajaan kuat yang terbukti ketika Kerajaan Madjapahit berada di puncak kekuasaannya, Kerajaan Sunda tidak pernah takluk di bawah pengaruhnya. Dengan demikian, pendirian candi dalam sebuah wilayah kekuasaan lebih berhubungan langsung dengan pola kekuasaan, konsep teologis, dan tradisi politik yang berkembang. Tampaknya, sesuai dengan kecenderungan kuat konsep teologisnya yang monoteistik, tradisi pola komunikasi yang demokratis antara penguasa dengan rakyatnya serta kekuasaan Sunda yang terpusat dan tunggal, kelangkaan dan bahkan ketiadaan candi di Tatar Sunda memang sudah semestinya.

     Inilah kekhasan lokal dan kekayaan tradisi kekuasaan di Sunda. Masyarakat Sunda perlu membuang semacam “ratapan historis” kelangkaan candi di Jawa Barat sebagai sebuah indikasi rendahnya peradaban dan sebaliknya banyaknya candi sebagai indikasi prestasi peradaban. Persepsi ini justru sebuah sikap “minder kebudayaan” (cultural inferiority complex) di hadapan kebudayaan lain, sementara kebudayaan Sunda memiliki sistem sosial kebudayaan sendiri yang sesungguhnya lebih berorientasi nilai-nilai, religiusitas, dan hal-hal lain yang bersifat abstrak.

sumber Tulisan:
http://artikel.uinsgd.ac.id/
sumber Site:
http://www.wacananusantara.org/

Nge-blog yU... :-)


Tempelkan code di bawah ini pada sidebar blog Anda :-)
<a href="http://www.fatihsyuhud.com/blogger-tips/" title="Blog Tutorial Wordpress Blogger Blogspot" target="_blank"> <img src="http://sites.google.com/site/fatihsyuhud/Home/blog-indonesia.gif" border="0" alt="Blog Tutorial Wordpress Blogger Blogspot"> </a> 


Copy kode di bawah, letakkan di Sidebar blog Anda :)
<a href="http://www.fatihsyuhud.com/blogger-tips/" target="_blank"> <img src="http://sites.google.com/site/fatihsyuhud/Home/blog-tutorial.gif" border="0" alt="Cara Membuat Blog"> </a> 


Disarikan dari berbagai sumber

Script Untuk Jam dan Kalender

Salam Blogger !!!

Buat blog Anda semenarik mungkin agar traffic atau pengunjung berduyun-duyun melihat-lihat isi blog Anda. :-) Salah satunya adalah dengan membuat sidebar blog Anda terlihat cantik dengan berbagai widget. Salah satunya adalah penunjuk waktu, jam dan kalender, kedua widget ini merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang dimanapun mereka berada.
Oleh karena itu, coba tempelkan script code di bawah ini pada sidebar blog Anda agar blog Anda terlihat menarik dan elegan.

*******************************************

 <script src="http://www.clocklink.com/embed.js"></script><script language="JavaScript" type="text/javascript">obj=new Object;obj.clockfile="0051-black.swf";obj.TimeZone="Indonesia_Jakarta";obj.width=155;obj.height=155;obj.wmode="transparent";showClock(obj);</script>

<b:include data="blog" name="all-head-content"/>

<script src="http://www.... Baca Selengkapnyahttp://www.clocklink.com/embed.js"></script><script language="JavaScript" type="text/javascript">obj=new Object;obj.clockfile="5015-green.swf";obj.TimeZone="GMT0700";obj.width=155;obj.height=40;obj.wmode="transparent";showClock(obj);</script></b:include> 

*******************************************

Selamat Mencoba :-)
Sumber Code: matmund newbie







Awas! Status FB dan TW Bisa Undang Maling

Oleh Dian Kurnia REPUBLIKA.CO.ID,Maling beraksi di rumah adalah hal yang paling tidak kita inginkan. Tapi, kadang-kadang kita sendiri yang tanpa sadar "mengundang" mereka, seperti dikemukakan seorang bekas pembobol rumah, Richard Taylor, kepada tabloid terbitan Inggris, The Sun. Menurut dia, zaman dulu pencuri akan mencari tahu keadaan rumah calon korbannya dengan menyogok loper koran atau pengantar keliling lainnya. Tapi, kehadiran teknologi telah menyediakan para penjahat cara lain untuk mengetahui keadaan rumah calon korban. Taylor (35) mengatakan bahwa maling bisa menggunakan Twitter dan Facebook untuk merencanakan kejahatan. "Orang kadang menuliskan status mereka dengan bersemangat, misalnya dalam perjalanan (wisata) ke Spanyol. Kalau anda punya 900 teman di Facebook, memangnya berapa banyak dari mereka yang anda sungguh-sungguh kenal," kata Taylor yang kini insaf dan menjadi pendeta. "Mungkin anda membatasi pertemanan hanya dengan yang pernah satu sekolah, tapi apakah anda tahu mengenai teman mereka, yang dapat melihat semua updates anda," kata Taylor. "Saat ini hampir semua orang kecanduan Twitter. Saya juga begitu. Berhati-hatilah memasang informasi di Internet karena hal itu membuat anda rawan kebobolan." Dia juga mengimbau orang agar berhati-hati jika membuka informasi di Facebook, misalnya alamat dan nomor Ponsel."Pencuri tinggal menelepon Ponsel anda dan jika terdengar nada sambung internasional, mereka tahu anda sudah jauh dari rumah," kata Taylor yang empat kali dipenjara sebelum insaf. Suatu perusahaan asuransi di Inggris pernah menanyakan kepada lebih dari 50 bekas pencuri tentang taktik aksi mereka. Survei tersebut menunjukkan bahwa saat maling beraksi, titik paling favorit buat mereka adalah laci di kamar tidur. 34 persen bekas maling menganggap titik itu adalah yang utama diperiksa. Sebanyak 12 persen memilih lemari baju dan empat persen akan mencari barang berharga di...kulkas anda."Kalau anda merasa cerdas dengan menyimpan barang berharga di kulkas, anda  akan termakan taktik sendiri." Para calon pemudik atau yang akan berlibur panjang sebaiknya memperhatikan ucapan Taylor.Menurut dia, pencuri akan memeriksa semua tempat yang bisa dibuka. "Itu sebabnya kalau rumah anda sudah dimasuki maling, isi lemari, laci bahkan isi kulkas berhamburan," katanya. Pencuri juga akan mencari di tempat yang paling mungkin. Jadi, jangan pernah berpikir bahwa hanya dengan menyembunyikan barang berharga, anda  sudah terbebas dari kemungkinan dicuri."Lebih baik ambil langkah-langkah preventif. beli lemari deposit. Bisa juga menyimpan di tempat yang disamarkan, misalnya kaleng kacang untuk menyimpan benda berharga. Sebanyak 86 persen bekas maling yang disurvei menyebutkan bahwa anjing penjaga akan membatalkan atau menghentikan aksi mereka.CCTV dan alarm antimaling juga punya dampak yang baik. Sebanyak 76 persen berpendapat peralatan itu akan menghentikan aksi pembobolan rumah. Hal lain yang bisa membuat maling mengurungkan niatnya adalah tetangga. 70 persen responden menyebutkan bahwa tetangga akan menghubungi pihak berwenang jika melihat maling beraksi.Ini berarti peran Siskamling jangan dipandang remeh dalam mengamankan lingkungan kita."Tapi perlu diingat. Maling hanya butuh dua hingga lima menit saat melakukan aksinya," kata Taylor. Beberapa hal yang dianggap sepele tapi bisa menyelamatkan rumah adalah:
  • Jangan pernah menyembunyikan kunci rumah di keset pintu depan. Ini titik pertama yang diperiksa maling.
  • Hentikan dulu langganan koran atau susu. Minta tetangga menyimpan surat yang dialamatkan kepada kita.
  • Minta orang untuk mengganti posisi parkir mobil kita secara teratur.
  • Jangan pernah membiarkan kardus besar, misalnya kardus televisi, di luar rumah. Ini "iklan" bahwa anda punya barang yang bisa dicuri.
Red: Krisman Purwoko Sumber: ant Site: http://www.republika.co.id

Subhanallah ! Pasangan Kulit Hitam Lahirkan Anak Kulit Putih

Oleh Dian Kurnia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sepasang suami-istri kulit hitam di Inggris awal pekan ini mendapatkan bayi kandung mereka yang ternyata berkulit putih, bermata biru, dan berambut pirang. Seperti dilaporkan The Sun, si bayi perempuan, Nmachi Ihegboro, membuat tercengang para ahli genetika karena gadis kecil itu ternyata tidak albino.

Sang ayah, Ben (44) yang bekerja di bagian pelayanan pelanggan suatu perusahaan kereta api, mengaku dirinya dan istri tercengang saat pertama kali melihat bayi tersebut. Istrinya, Angela (35) dari Woolwich, London Selatan, mengatakan, ''Dia cantik, dia bayi ajaib.''

Ben mengaku begitu terkejut saat melihat Nmachi lahir, bahkan berkelakar: ''Apakah dia dari benihku?'' Dia menambahkan, ''Sebenarnya, hal pertama yang saya lakukan adalah melihatnya dan berkata, 'Apa ada yang salah ya?''

Tapi, saat dua anaknya yang lain, semuanya berkulit hitam, berada di sisi si bayi tersebut di rumah mereka di London Selatan, Ben menyatakan, ''Dia memang anak kandungku.''

Nmachi, yang berarti 'Kecantikan Tuhan' diambil dari bahasa Nigeria, membuat bingung ahli genetika karena Ben maupun  Angela tidak punya darah ras campuran. Ben juga menekankan, ''Istri saya jujur. Kalau dia tidak jujur, bayinya tidak akan seperti itu.'' ''Kami berdua hanya duduk dan menatapnya, lama sekali tanpa ada kata.''

Dokter di Queen Mary's Hospital di Sidcup, tempat Angela melahirkan, mengatakan bahwa Nmachi jelas-jelas tidak albino. Ben, yang datang ke Inggris bersama istrinya dari Nigeria lima tahun lalu mengatakan, ''Dia memang tidak terlihat seperti anak albino. Dia tampak seperti bayi kulit putih yang sehat.''

Profesor Bryan Sykes, kepala Genetika Manusia di Universitas Oxford menyebut hal itu sebagai kejadian luar biasa. ''Ini mungkin kasus saat banyak terjadi pencampuran genetik, seperti di populasi Afro-Karibia. Tapi, di Nigeria cuma ada sedikit pencampuran.''

Prof Sykes mengatakan dua orang tua bayi itu harusnya punya sedikit keturunan kulit putih di gen mereka. Namun, dia menambahkan,  ''Rambut bayi yang pirang adalah sangat tidak biasa. Banyak anak berambut pirang belum memiliki rambut pirang itu saat lahir.''
Red: Budi Raharjo
Rep: Antara
Sumber site: http://www.republika.co.id

.: Related Blog :.