PENDAHULUAN
Dunia Islam saat ini, sedang mengalami krisis besar-besaran dalam setiap tahap perkembangannya, dimana umat Islam yang minoritas dalam segala segi di suatu negeri mendapatkan tekanan-tekanan, baik tekanan pemikiran, ideologi dan moral serta fisik. Secara intelektual kaum Muslimin sangat terbelakang dan semua menyaksikan bahwa peradaban di antaranya teknologi ada di tangan non Muslim, sehingga umat Islam menjadi penonton peradaban bukan pengukir dan pengerajin. Sangat kontras dengan apa yang pernah diperlihatkan oleh generasi Islam pertama, yang oleh seorang penulis barat diakui perannya dalam membangun sebuah peradaban.
Demikian halnya dalam ideologi, karena intelektual (semangat berfikirnya) umat ini sangat lemah. Mereka tidak pernah sama sekali mengkaji sumber ideologi mereka yang sebenarnya (Al-Qur'an dan As-Sunnah), dimana di dalamnya ada sumber kekuatan yang sangat dahsyat, yang telah menghantarkan generasi awal kepada puncak kejayaan. Dengan kondisi seperti itu akhirnya umat ini menjadi rebutan ideologi-ideologi luar yang semakin melemahkan umat ini sehingga menjadi tidak berdaya.
Sudah barang tentu mereka menjadi obyek dan sasaran, dan bukan menjadi pelaku, sehingga secara moral mereka sangat rapuh dan secara fisik mereka mudah dikalahkan. Lihat saja kasus Palestina, Kashmir, Bosnia, Chechnya, Muslim minoritas di setiap negeri kerap menjadi sasaran empuk orang di luar Islam. Terakhir, hatta di negeri yang mayoritas Muslim seperti Indonesia umat Islam tetap menjadi barang mainan, lihat kasus pembantaian Muslim di Poso, Maluku dll. Itu semua menunjukkan akan lemahnya umat ini dalam setiap lini kehidupan, dan memang tantangan seperti ini akan senantiasa dihadapi selama dunia masih ada, tetapi Allah telah berjanji bahwa kebenaran akan selalu menang, dan kemenangan kebenaran itu harus dibawa dengan penuh rahmah yang didasari pada pemahaman agama yang benar, sehingga ia akan menjadi umat yang kuat.
TANTANGAN UMAT ISLAM
Kelemahan-kelemahan di atas sebenarnya disebabkan oleh dua faktor:
Dunia Islam saat ini, sedang mengalami krisis besar-besaran dalam setiap tahap perkembangannya, dimana umat Islam yang minoritas dalam segala segi di suatu negeri mendapatkan tekanan-tekanan, baik tekanan pemikiran, ideologi dan moral serta fisik. Secara intelektual kaum Muslimin sangat terbelakang dan semua menyaksikan bahwa peradaban di antaranya teknologi ada di tangan non Muslim, sehingga umat Islam menjadi penonton peradaban bukan pengukir dan pengerajin. Sangat kontras dengan apa yang pernah diperlihatkan oleh generasi Islam pertama, yang oleh seorang penulis barat diakui perannya dalam membangun sebuah peradaban.
Demikian halnya dalam ideologi, karena intelektual (semangat berfikirnya) umat ini sangat lemah. Mereka tidak pernah sama sekali mengkaji sumber ideologi mereka yang sebenarnya (Al-Qur'an dan As-Sunnah), dimana di dalamnya ada sumber kekuatan yang sangat dahsyat, yang telah menghantarkan generasi awal kepada puncak kejayaan. Dengan kondisi seperti itu akhirnya umat ini menjadi rebutan ideologi-ideologi luar yang semakin melemahkan umat ini sehingga menjadi tidak berdaya.
Sudah barang tentu mereka menjadi obyek dan sasaran, dan bukan menjadi pelaku, sehingga secara moral mereka sangat rapuh dan secara fisik mereka mudah dikalahkan. Lihat saja kasus Palestina, Kashmir, Bosnia, Chechnya, Muslim minoritas di setiap negeri kerap menjadi sasaran empuk orang di luar Islam. Terakhir, hatta di negeri yang mayoritas Muslim seperti Indonesia umat Islam tetap menjadi barang mainan, lihat kasus pembantaian Muslim di Poso, Maluku dll. Itu semua menunjukkan akan lemahnya umat ini dalam setiap lini kehidupan, dan memang tantangan seperti ini akan senantiasa dihadapi selama dunia masih ada, tetapi Allah telah berjanji bahwa kebenaran akan selalu menang, dan kemenangan kebenaran itu harus dibawa dengan penuh rahmah yang didasari pada pemahaman agama yang benar, sehingga ia akan menjadi umat yang kuat.
TANTANGAN UMAT ISLAM
Kelemahan-kelemahan di atas sebenarnya disebabkan oleh dua faktor:
1. Faktor External
“Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.”
{QS. Ali Imran (3):186}
Faktor external ini diperankan oleh musuh-musuh yang memang tidak akan pernah suka melihat Islam tampil ke permukaan, sehingga mereka tidak akan pernah rela kepada umat Islam sebelum mereka (Muslimin) ikut ajaran mereka, sehingga berbagai cara mereka tempuh untuk menjegal umat Islam, cara dan metode itu terangkum dalam tiga aksi berikut:
a. Mengupayakan umat Islam agar menjadi ragu-ragu terhadap agamanya dengan membuka kesempatan bagi mahasiswa Muslim untuk studi Islam di negara-negara barat, akhirnya lahirlah para pemikir Islam yang berpola pikir seperti mereka.
b. Memberikan pandangan yang buruk tentang Islam, dan penganutnya dengan tuduhan-tuduhan yang sebenarnya umat Islam itu bebas dari tuduhan itu, seperti Islam terorisme, haus darah dll, sehingga orang Islam menjadi phobi terhadap agamanya sendiri.
c. Menjadikan pola hidup umat Islam berkiblat kepada dunia barat, sehingga ukuran kemajuan dan kecanggihan selalu melihat dan merujuk kepada dunia barat.
2. Faktor Internal
Faktor utama yang menyebabkan kelemahan umat Islam adalah adanya kelemahan-kelemahan dari dalam umat Islam itu sendiri, sehingga disaat lemah secara internal kekuatan external sangat mudah mengalahkan dan menghancurkan mereka, kelemahan internal tersebut antara lain:
a. Jauhnya umat ini dari dua sumber yang diwariskan oleh Rasulullah SAW yaitu Al-Qur'an dan Sunnah (baca: Islam), kerenggangan ini mengakibatkan, tidak adanya pemahaman terhadap Islam itu sendiri, sehingga kelemahan ini menimbulkan kelemahan kedua yaitu:
b. Asing dan tidak mengetahui agama sendiri yang merupakan sumber kekuatan, sehingga mereka hidup tanpa pegangan. sehinggga saat ini menjadi sasaran dan obyek pihak luar, yang mau tidak mau ini menimbulkan hal yang ketiga yaitu:
c. Umat Islam hidup tidak menentu, mudah dijajah secara intelektual, ideologi bahkan mereka diserang secara fisikpun sulit untuk bergerak dan melakukan pembelaan, karena memang sudah lemah dari pelbagai lini dan sisi kehidupan, seperti yang telah digambarkan pada pendahuluan di atas.
REAKSI KITA
Demikian gambaran umat ini secara singkat, kini kita masih ada di atas permasalahan ini, sudah saatnya kita berbuat yang terbaik untuk diri dan masyarakat Islam agar umat ini mampu menjadi kompetitor yang cerdas dan simpatik, menjadi soko guru alam jagad raya ini, karena begitulah Rasulullah SAW mengajarkan kita membangun sebuah peradaban. Oleh karenanya ada beberapa agenda besar yang harus kita gelindingkan ke hadapan umat ini agar ia terbebas dari kelemahan ini diantaranya adalah:
1. Mengembalikan aqidah dan keimanan umat secara benar.
Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa". (QS. Al-Ikhlas (112):1)
2. Memahami Islam secara menyeluruh
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu". {QS. Al-Baqarah (2):208}
3. Memperkuat ukhuwah Islamiyah
“Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” {QS. Al Hujurat (49):10}
4. Menyebarkan Islam dan memperjuangkannya
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siap yang dihendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
{QS. Al-Maaidah (5):54}
PENUTUP
Dengan demikian berarti kita sedang berupaya untuk melaksanakan wasiat yang pernah dipesankan oleh junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang mengatakan: "Aku tinggalkan dua perkara, jika kalian berpegang teguh kepada keduanya kalian tidak akan pernah sesat selama-lamanya, yaitu Al-Qur'an dan Sunnah" (HR Imam Malik ). Artinya kita akan kembali menjadi pengukir peradaban seperti beliau jika kita kembali kepada keduanya .
“Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.”
{QS. Ali Imran (3):186}
Faktor external ini diperankan oleh musuh-musuh yang memang tidak akan pernah suka melihat Islam tampil ke permukaan, sehingga mereka tidak akan pernah rela kepada umat Islam sebelum mereka (Muslimin) ikut ajaran mereka, sehingga berbagai cara mereka tempuh untuk menjegal umat Islam, cara dan metode itu terangkum dalam tiga aksi berikut:
a. Mengupayakan umat Islam agar menjadi ragu-ragu terhadap agamanya dengan membuka kesempatan bagi mahasiswa Muslim untuk studi Islam di negara-negara barat, akhirnya lahirlah para pemikir Islam yang berpola pikir seperti mereka.
b. Memberikan pandangan yang buruk tentang Islam, dan penganutnya dengan tuduhan-tuduhan yang sebenarnya umat Islam itu bebas dari tuduhan itu, seperti Islam terorisme, haus darah dll, sehingga orang Islam menjadi phobi terhadap agamanya sendiri.
c. Menjadikan pola hidup umat Islam berkiblat kepada dunia barat, sehingga ukuran kemajuan dan kecanggihan selalu melihat dan merujuk kepada dunia barat.
2. Faktor Internal
Faktor utama yang menyebabkan kelemahan umat Islam adalah adanya kelemahan-kelemahan dari dalam umat Islam itu sendiri, sehingga disaat lemah secara internal kekuatan external sangat mudah mengalahkan dan menghancurkan mereka, kelemahan internal tersebut antara lain:
a. Jauhnya umat ini dari dua sumber yang diwariskan oleh Rasulullah SAW yaitu Al-Qur'an dan Sunnah (baca: Islam), kerenggangan ini mengakibatkan, tidak adanya pemahaman terhadap Islam itu sendiri, sehingga kelemahan ini menimbulkan kelemahan kedua yaitu:
b. Asing dan tidak mengetahui agama sendiri yang merupakan sumber kekuatan, sehingga mereka hidup tanpa pegangan. sehinggga saat ini menjadi sasaran dan obyek pihak luar, yang mau tidak mau ini menimbulkan hal yang ketiga yaitu:
c. Umat Islam hidup tidak menentu, mudah dijajah secara intelektual, ideologi bahkan mereka diserang secara fisikpun sulit untuk bergerak dan melakukan pembelaan, karena memang sudah lemah dari pelbagai lini dan sisi kehidupan, seperti yang telah digambarkan pada pendahuluan di atas.
REAKSI KITA
Demikian gambaran umat ini secara singkat, kini kita masih ada di atas permasalahan ini, sudah saatnya kita berbuat yang terbaik untuk diri dan masyarakat Islam agar umat ini mampu menjadi kompetitor yang cerdas dan simpatik, menjadi soko guru alam jagad raya ini, karena begitulah Rasulullah SAW mengajarkan kita membangun sebuah peradaban. Oleh karenanya ada beberapa agenda besar yang harus kita gelindingkan ke hadapan umat ini agar ia terbebas dari kelemahan ini diantaranya adalah:
1. Mengembalikan aqidah dan keimanan umat secara benar.
Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa". (QS. Al-Ikhlas (112):1)
2. Memahami Islam secara menyeluruh
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu". {QS. Al-Baqarah (2):208}
3. Memperkuat ukhuwah Islamiyah
“Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” {QS. Al Hujurat (49):10}
4. Menyebarkan Islam dan memperjuangkannya
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siap yang dihendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
{QS. Al-Maaidah (5):54}
PENUTUP
Dengan demikian berarti kita sedang berupaya untuk melaksanakan wasiat yang pernah dipesankan oleh junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang mengatakan: "Aku tinggalkan dua perkara, jika kalian berpegang teguh kepada keduanya kalian tidak akan pernah sesat selama-lamanya, yaitu Al-Qur'an dan Sunnah" (HR Imam Malik ). Artinya kita akan kembali menjadi pengukir peradaban seperti beliau jika kita kembali kepada keduanya .
Insya Allah kita bisa.
Wassalam
asslmkm, cara'y bgmn untuk bs mengukir peradaban islam?
BalasHapus