Jumat, 03 Juli 2009

Mengembalikan File-File Yang Terhapus Dengan Recuva.

Apa jadinya jika file-file penting kita secara tidak sengaja terhapus? Dan parahnya lagi, file-file tersebut sudah dikosongkan dari folder Recycle bin. Pastinya kita akan menjadi kebingungan apalagi kita belum sempat melakukan backup atas file-file tersebut. Jika kita merupakan seorang yang temperamental, setiap yang berada di sekitar kita pasti akan menjadi “sasaran tembak” empuk untuk melampiaskan semua kejengkelan dan kemarahan atas kejadian tersebut.

Namun sekarang, hal tersebut tidak perlu terjadi karena kita dapat menggunakan freeware Recuva. Recuva merupakan utility Windows yang dapat mengembalikan file-file yang telah terhapus dari computer termasuk file-file yang telah dikosongkan dari folder Recycle Bin.

Selain dapat mengembalikan file yang terhapus dari komputer, Recuva juga diklaim mampu mengembalikan file-file dari removable media lain, seperti SmartMedia, Secure Digital, MemoryStick, Digital cameras, Floppy disks, Jaz Disks, Sony Memory Sticks, Compact Flash cards, Smart Media Cards, Secure Digital Cards, dan lain-lain. Juga dapat mengembalikan file-file yang berasal dari drive ZIP external, Firewire and USB Hard drive.

Oh, iya freeware yang berukuran 3 MB-an ini juga diklaim mampu mengembalikan semua jenis file, yaitu file audio, file video, file musik, file dokumen office, dan file compressed (.zip / .rar) bahkan email sekalipun.

Freeware yang dapat berjalan di Windows Vista, XP, 2003, 2000 dan 98 ini merupakan aplikasi portable dan bisa dijalankan dari USB Flash Disk sehingga sangat cocok bagi yang “mobile”.

Setelah kita mencoba melakukan scan terhadap file-file yang kita recovery, maka kita akan mendapati hasil tingkat kualitas file yang akan direcovery tersebut yang ditunjukkan dengan warna yang berbeda. Jika berwarna hijau berarti kondisi file tersebut masih baik, jika berwarna kuning berarti file tersebut ada kerusakan dan jika berwarna merah maka dengan berat hati kita harus “ikhlas” menerimanya karena file tersebut sudah tidak dapat dikembalikan (di-recovery) lagi.

Jika tertarik, silakan mendownloadnya di sini. Versi Recuva terkini saat ini adalah Recuva 1.27.

Kamis, 02 Juli 2009

Film Horor yang Berjudul: Penghianatan G30S/PKI

diambil dari www.catatansejarah.com

Pada zaman Orde Baru apa yang paling saya benci pada tanggal 30 September? Jawabannya adalah Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru SD saya untuk menonton film Pengkhianatan G-30-S/PKI yang ditayangkan pada malam 30 September untuk kemudian diceritakan kembali di depan kelas menonton tayangan film merupakan suatu hal yang sangat menyiksa karena setelah menyaksikan film tersebut sepanjang malam kami sekeluarga akan sulit untuk tidur, entah karena efek musik karya Embie C. Noer yang terkesan mencekam atau adegan-adegan suram dan sadis yang ditampilkannya namun yang jelas film ini saya golongkan ke dalam film horor bukan dokumenter.

Dari sudut pandang sejarah Film Pengkhianatan G-30-S/PKI sendiri penuh dengan kejanggalan, bukan hanya karena kontroversi mengenai siapa dalang dari peristiwa pembunuhan para Jenderal ini tapi pada sisi lain mengenai penokohan Aidit yang digambarkan sebagai seorang perokok karena pada kenyataannya Aidit bukanlah seorang perokok namun dengan alasan dari sang sutradara yaitu Arifin C. Noer yang ingin menampilkan Aidit sebagai seorang yang selalu berpikir keras maka ditampilkanlah dalam film tersebut tokoh Aidit yang perokok berat. Arifin C. Noer juga pernah dibuat pusing dalam mencari siapa tokoh yang akan memerankan pemimpin Partai Komunis tersebut karena keterbatasan sumber foto yang ada namun akhirnya terselesaikan ketika ditemukan sebuah pas foto Aidit yang dipakai oleh Arifin untuk memutuskan Syu’bah Asa sebagai pemerannya walaupun dari segi fisik tidak sama namun Arifin menganggap antara Aidit dan Syu’bah memiliki kesamaan karakter wajah.

Salah satu kejanggalan lainnya adalah pada adegan di mana Suharto berdiri di belakang peta Indonesia, karena pada peta tersebut tertera propinsi Timor Timur, padahal ketika itu Indonesia hanya memiliki 26 propinsi dan Timur Timur bukan bagian dari Indonesia. Dari dua kejanggalan di atas memberikan bukti kepada kita bahwa film ini dibuat hanya untuk kepentingan pemerintah saat itu tanpa adanya sebuah riset dan penulusuran fakta-fakta secara lengkap sehingga hasilnya adalah sebuah film horor yang dibuat secara serampangan. Namun satu hal yang sangat disayangkan dari film yang bertujuan untuk mendidik generasi muda terhadap nilai-nilai pancasila ini penuh dengan adegan kekerasan serta adegan mesum antara seorang anggota gerwani dengan seorang tentara simpatisan PKI yang anehnya semua adegan tersebut lulus sensor, khususnya bagi anak-anak SD seperti saya dulu yang harus melihat adegan-adegan yang ada di film tersebut.

Pada masa Orde Baru banyak beberapa film yang kemudian seiring berjalannya waktu dipertanyakan kembali kebenarannya selain film Pengkhianatan G-30-S/PKI yang diproduksi tahun 1984 ini ada juga film berjudul Janur Kuning produksi tahun 1979 yang menceritakan tentang Serangan Umum 1 Maret.

Semoga saja di era sekarang ini setiap film yang mengandung cerita sejarah terlebih dahulu melalui tahapan penelitian dan pengkajian fakta-fakta sejarah yang lebih lengkap dan yang lebih terpenting lagi tanpa dilatarbelakangi oleh kepentingan dari pihak-pihak tertentu…….


* film_pki.jpg (74.3 KB, 196x192 - dilihat 2 kali.)

.: Related Blog :.