Sabtu, 06 Juni 2009

Objek Ilmu Antropologi

Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah istilah kata bahasa Yunani yang berasal dari kata anthropos dan logos. Anthropos berarti manusia dan logos memiliki arti cerita atau kata.
Objek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku bangsa, kebudayaan dan prilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari manusia dalam bermasyarakat suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri.
Macam-Macam Jenis Cabang Disiplin Ilmu Anak Turunan Antropologi :
A. Antropologi Fisik
1. Paleoantrologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan evolusi manusia dengan meneliti fosil-fosil.
2. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengna mengamati ciri-ciri fisik.
B. Antropologi Budaya
1. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan budaya manusia mengenal tulisan.
2. Etnolinguistik antrologi adalah ilmu yang mempelajari suku-suku bangsa yang ada di dunia / bumi.
3. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh dunia.
4. Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep psikologi.
Di samping itu ada pula cabang ilmu antropologi terapan dan antropologi spesialisasi. Antropology spesialisasi contohnya seperti antropologi politik, antropologi kesehatan, antropologi ekonomi, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Fase Perkembangan Ilmu Antropologi

Antropologi

• Ilmu Antropologi termasuk ilmu-ilmu sosial yang lain mempunyai sejarah tersendiri.

• Antropologi disebut ilmu yang baru atau muda karena perkembangan antropologi relatif baru,

sedangkan antopologi disebut ilmu yang tua karena sejarahnya terutama bagian antropologi yang disebut dengan Etnografi telah dikerjakan orang dari berbagai bangsa di dunia sudah lebih dari 500 tahun yang lalu.

Antropologi telah ada sejak lama (terutama obyeknya, yaitu manusia), dengan menitik beratkan studinya pada kelompok-kelompok manusia dan tergolong dalam ilmu sosial, maka sesungguhnya antropologi telah ada sejak manusia itu ada

• Antropologi berkembang pesat setelah diketemukan dan diketahui adanya hubungan antara bahasa Sansekerta, Latin, Yunani dan Germania. Kerena penyelidikannya bersifat historis komparatif dalam kebudayaan yang terus berkembang.

• Kemudian berdiri museum etnologi dan etnografi diseluruh dunia selama abad ke 19 dan awal abad 20.

Perkembangan antropologi di mulai dengan penelitian adat-istiadat, sistem kepercayaan, struktur sosial dan kesenian dari suku-suku yang tersebar di seluruh wilayah nusantara sejak zaman penjajahan Belanda. Tulisan-tulisan tersebut digunakan sebagai landasan kebijaksanaan pemerintah kolonial

Ada 4 fase perkembangan antropologi :

Fase ke I

• Pada awal tahun 1800-an negara-negara Eropa Barat melakukkan kolonialisasi atas negara–negara Afrika, Asia dan Amerika.

• Menurut pandangan orang Eropa bangsa-bangsa yang dijajah masih primitif, buas dan sering dikatakan bangsa-bangsa yang masih asli, yang belum mengalami perubahan dan kemajuan

Fase ke II :

• Pada fase ini pertengahan abad 19 banyak ditemukan tulisan mengenai aneaka warna kebudayaan dan tingkat evolusinya.

• Deskripsi mengenai suku bangsa di luar Eropa merupakan kebudayaan yang masih tradisional dan merupakan sisa kebudayaan kuno

Fase ke III :

• Pada awal abad ke 20 ilmu Antropologi mengalami kemajuan, ilmu Antropologi dipergunakan oleh bangsa Eropa untuk mempelajari adat-istiadat dan keabiasaan bangsa yang terjajah.

• Dengan meangetahui data tentang kebiasaan itu dapat dipergunaklan untuk mempertahankan kolonialismenya di negara yang dijajah tersebut

Fase ke IV

• Sesudah tahun 1930-an ilmu Antropologi mengalami perkembangan luar biasa, dipengaruhi oleh metode ilmiah dalam melakukan penelitian.

• Masyarakat terjajah mengalami perkembangan, maka Antropologi seakan mengalami kehilangan objek penerlitian. Antropologi mengembangkan metode ilmiah terutama PT di Eropa dan Amerika, dan seluruh dunia.

Pengetian antropologi

• Menurut etnologinya kata antropologi berasal dari kata yunani “Antropo” yang berarti manusia dan “logy” atau “logos” berarti ilmu yang mempelajari tentang manusia

• Menurut Ralfh L Beals dan Harry Hoijen : 1954: 2 antropologi adalah ilmu yang mempelajarai manusia dan semua apa yang dikerjakannya.

Pengertiam lainnya mengetakan bahwasanya :

Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya

Banyak ilmu sosial mempelajari manusia, ilmu antropologi berusaha untuk melihat manusia dengan segala komplekstasnya, atau manusia dengan segala aspeknya. Aspek-aspek itu menyangkut asal mula, perkembangan, sifat, dan ciri-ciri manusia serta kebudayaaannya.

Nah, perhatian antropologi itu sendiri :

• Bekas-bekas kebudayaan manusia zaman purba yang dijadikan dasar untuk mempelajari manusia jaman sekarang ini.

• seabad yang lalu Antropologi hanya tertarik mempelajari kelompok-kelompok kecil masyarakat, suku-suku, kebudayaan, kampung-kampung sera minoritas, namun sekarang Antropologi telah lebih maju dengan mempelajarai manusia dari berbagai segi atau sudut. Banyaknya kekhususan/cabang Antropologi tertentu

ada dua pembagian antropologi

  1. Antropologi Fisik

• Tulian Darwin ”The origin of spicies” Antropologi fisik berkembang pesat dengan melakukan penelitian-penelitian terhadap asal mula dan perkembangan manusia. Manusia asalnya monyet, karena makhluk hidup mengalami evolusi.Antropologi ingin membuktikan dengan melakukan berbagai penelitian terhadap kera dan monyet di seluruh dunia.

  1. Antropologi Budaya

• Menurut orang awam membicarakan Antropologi hanyalah berfikir tentang fosil-fosil. Memang pemikiran yang demikian tidak selamanya salah karena mempelajari fosil merupakan suatu cabang penelitian Antropologi. Arkheologi pada dasarnya berbeda dengan Antropologi, di mana sesungguhnya arkheologi merupakan salah satu cabang Antropologi.

Dari dua skup antropologi diatas kita dapat maka perbedaaanya yakni :

• Antropologi fisik mempelajari manusia dari segi biologi misalnya, bentuk tubuh, warna rambut, warna kulit, dan lainnya, maka

• Antropologi budaya melihat atau mempelajari manusia yang berkaitan dengan materi-materi kebudayaan seperti misalnya, alat-alat hidup, perumahan, kesenian-kesenian, norma, perilaku dan lain sebagainya yang ada dalam masyarakat.

Ada dua tujuan mempelajari antropologi yakni :

Tujuan akademis

• Antropologi ingin mencapai pengertian tentang mahkluk manusia pada umumnya dengan mempelajajari anekawarna bentuk fisiknya, masyarakat serta kebudayannya.

Tujuan praktis :

• Antropologi ingin mempelajari manusia dalam aneaka warna masyarakat suku bangsa guna membangun

Pengumpulan fakta:

• pada umumnya ada 3 metode pengumpulan fakta yaitu : penelitian lapangan (field work ), penelitian di laboratorium, penelitian di perpustakaan.

• Pada penelitian yang di lakukan di laboratorium dan perpustakaan peneliti berada di luar obyek yang ditelitinya,

• Sedangkan penelitian di lapangan peneliti masuk dalam obyek dan oleh sebab itu, peneliti harus dapat melihat hubungan antara dirinya dengan obyek yang ditelitinya.

• Peneliti antropologi harus dapat atau mampu mengkombinasikan antara gejala yang diberikan informan dan tindakan atau kelakuan dari manusia dalam hubungannya dengan kelompok.

Ilmu Antropologi sedikitnya ada empat macam penelitian komparatif :

• Penelitian untuk menyusun sejarah kebudayaan manusia secara inferensial.

• Penelitian untuk menggambarkan suatu proses perubahan kebudayaan.

• Penelitian untuk taxonomi kebudayaan.

• Penelitian untuk menguji korelasi antar unsur, pranata, gejala kebudayaan guna membuat generalisasi.

Referensi :

· http://elearning.unej.ac.id/courses/CL4f…

“PENGANTAR ANTROPOLOGI” OLEH : DRS. PURWOWIBOWO, M.SI

· http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi

Kehadiran Islam di Balkan

Balkan merupakan kawasan kedua yang menerima kedatangan Islam di Eropa Selatan selepas Andalusia Spanyol, dengan perbedaan bahwa tidak ada lagi sisa perabadan Islam yang agung di Andalusia selain bangunan-bangunan megah dengan ciri Islam dan sejumlah kecil muslimin di kawasan ini. Sedangkan di kawasan Balkan, umat Islam hadir secara mencolok. Mayoritas warga Balkan etnis Albania adalah muslimin. Demikian juga umat Islam merupakan bagian terbesar dari penduduk Bosnia Herzegovina. Sementara itu di negara-negara lain kawasan Balkan, minoritas umat Islam masih cukup berperan mencolok di tengah penduduk negara-negara tersebut. Islam senantiasa menjadi dasar transformasi di kawasan ini, setelah imperium Utsmani memasuki kawasan Balkan.

Sejarah Islam memasuki Balkan, banyak sekali mengalami distorsi, sehingga tergambarkan seolah-olah penduduk kawasan ini menerima Islam karena paksaan dan di bawah ancaman pedang para penguasa Utsmani. Di sebagian buku sejarah Eropa, kehadiran Islam di Balkan dikatakan sebagai hasil dari persaingan agama dan politik berbagai etnis yang tinggal di kawasan ini. Analisa tentang sejarah masuknya Islam ke daratan Eropa seperti ini, sebenarnya merupakan pengabaian peran nilai-nilai Islam yang mulia dan karya peradabannya yang sangat berharga dalam menarik bangsa Eropa selatan ini ke dalam agama Islam.

Tentu saja, dari para penulis barat, tidak dapat diharapkan lebih daripada yang demikian itu. Karena setiap kali mereka berusuran dengan Islam dan peradaban Islam, maka mereka selalu berusaha menampakkan agama Islam dan muslimin dalam wajah yang kejam, fanatik buta, penuh khurafat dan sesat. Cara-cara seperti itu juga digunakan dalam politik zaman sekarang, dalam bentuk propaganda berbagai media massa untuk mendiskreditkan Islam dan muslimin.

Jika rakyat Eropa Selatan memeluk agama Islam lewat paksaan dan pedang kesultanan Utsmani, kini setelah lebih dari satu setengah abad dari keluarnya tentera imperium Utsmani dari kawasan Balkan dan munculnya negara-negara baru, sudah tentu tidak akan ada lagi peninggalan Islam yang tersisa di kawasan ini. Tetapi realitas membuktikan bahwa Islam sampai saat ini masih merupakan bagian dari milik orang-orang Albania dan Bosnia. Umat Islam Bosnia telah dibunuh secara massal dalam pembunuhan etnis oleh orang-orang Serbia pada tahun-tahun 1992-95, hanya karena mereka masih mempertahankan keterikatan mereka dengan agama Islam.

Jika rakyat Bosnia beraga Kristen, sudah pasti orang-orang barat tidak akan tinggal diam selama tiga setengah tahun menyaksikan pembunuhan massal puluhan ribu warga Bosnia, dengan cara-cara yang sedemikian tragis. Tetapi bagaimana caranya rakyat Balkan mengenal Islam? Dalam hal ini sejumlah faktor, baik geografi, sejarah, agama, politik, ekonomi dan sosial, dapat disebutkan sebagai alasannya, yang semua itu tidak terbatas hanya karena pengembangan Islam oleh pemerintahan Utsmani. Dalam kesempatan ini kami ingin berbicara tentang berbagai faktor masuknya Islam ke kawasan Balkan.

Posisi geografis Balkan merupakan salah satu faktor utama dan yang membuka peluang pengenalan rakyat Balkan kepada agama Islam. Pengenalan mereka kepada Islam ini bermula dari sebelum perluasan imperium Utsmani ke Eropa selatan di abad ke-15 Masehi. Keberadaan kawasan Balkan diantara negara-negara Islam dan Romawi Kristen merupakan peluang pertama pengenalan rakyat di kawasan ini dengan umat Islam lewat perdagangan. Perdagangan kaum Iliri penduduk Balkan dengan umat Islam Arab, Persia dan Turki merupakan kesempatan kehadiran para pedagang muslim di kota-kota pelabuhan laut Adriatik bahkan ke kawasan yang lebih jauh dari pantai laut ini. Kepingan uang emas dan perak Arab yang telah ditemukan oleh para arkeolog dan kisah perjalanan yang telah ditulis pada era ini membuktikan hal tersebut. Pada masa lalu transaksi jual beli merupakan tujuan pertama para pedagang. Para pedagang muslim telah ikut membawa budaya dan pandangan baru bersama mereka. Hal ini terjadi ketika sejumlah muslimin menempati kota-kota pelabuhan di kawasan Balkan dan dengan berlalunya zaman, jumlah mereka semakin bertambah dan meninggalkan pengaruh pada masyarakat setempat.

Kondisi politik dan agama yang dimiliki oleh rakyat Balkan, ikut memainkan peran dalam menarik mereka kepada agama Islam. Bangsa yang paling lama sekali tinggal di Balkan ialah kaum Iliri. Pada abad keenam dan ketujuh Masihi, orang-orang Slowakia telah datang ke kawasan tersebut. Kedatangan orang-orang Slowakia ke Balkan dan upaya mereka untuk menegakkan agama Kristen telah menyebabkan timbulnya banyak pemberontakan dan peperangan. Sebagian besar dari bentrokan ini, labih banyak diwarnai oleh sentimen keagamaan daripada sentiman etnis dan sebagai dampak dari pemaksaan agama Kristen.

Ketidakmampuan imparium Romawi Byzantium dalam mengatasi pemberontakan bangsa Slowakia, Barbar dan Bulgariun telah menjadikan kawasan Balkan sebagai kancah banyak pertempuran antara berbagai etnis yang berada di kawasan ini dari satu sisi, dan dengan tentara Romawi dari sisi lain. Kondisi ekonomi yang buruk, tekanan agama dan perang yang tidak berkesudahan telah menjadi lahan penerimaan agama yang memiliki ajaran keadilan, persamaan, anti kezaliman dan yang berdasarkan keyakinan kepada keesaan Tuhan, yang tidak terdapat pada agama-agama lain.

Imperium Utsmani dalam kondisi ekonomi, politik dan agama yang buruk ini, selepas keruntuhan imperium Romawi Byzantium memperluas kekuasaannya sampai pintu-pintu gerbang Wina. Perang-perang berdarahpun terjadi antara tentera Utsmani dengan orang-orang Serbia, yang kini dianggap oleh orang-orang serbia sebagai sejarah kepahlawanan mereka. Dengan kemenangan tentera Ustmani, bermulalah imigrasi berbagai kelompok Kristen ke arah kawasan utara Balkan. Imigran ini berlaku dimana sebagian besar penduduk kawasan tersebut telah memeluk agama Islam dan banyak dari mereka memilih untuk tinggal di samping umat Islam, meski sebagai pengungsi.

Perselisihan sejarah terpenting antara cendikiawan Serbia dengan cendikiawan Muslim di kawasan Balkan, khususnya kawasan Kosovo dan Bosnia Herzegovina, adalah dalam hal bahwa apakah umat muslimin yang ada saat ini, merupakan penduduk asli kawasan ini ataukah mereka ini merupakan imigran muslim atau orang-orang yang terpaksa memeluk agama Islam di bawah pemerintahan Utsmani? Orang-orang Serbia percaya bahwa merekalah penduduk asli Kosovo dan umat Islam merupakan perampas tanah air mereka. Padahal orang-orang Albania, sama seperti saudara mereka orang-orang Bosnia, meyakini bahwa asal keturunan mereka adalah dari bangsa Iliri pada dua ribu tahun lalu, hanya saja mereka telah mengubah agama mereka.

Hal yang diyakini dari sudut pandang sejarah ialah bahwa pemerintah Utsmani sejak awal abad ke 15 hingga awal abad ke 20 memerintah sebagian besar dari tanah Balkan dengan penuh kekuatan dan meninggalkan pengaruh yang mendalam di kawasan ini dari sisi sosial. Sebelum menggunakan kekuatan untuk menaklukkan kawasan-kawasan Kristen, pemerintah Utsmani telah memanfatakan sistim ekonomi dan perpajakan Islam dalam rangka mendorong kaum Kristen ke dalam agama Islam. Dengan cara ini banyak sekali keluarga Kristen yang telah memeluk agama Islam.

Pada era ini, pemberontakan-pemberontakan serbia yang mendapat dukungan dari kekuatan-kekuatan yang berkuasa di Eropa telah ditumpas dan pada sebagian besar tanah jajahan pemerintah Utsmani di kawasan Balkan, di sepanjang tiga abad yakni hingga awal abad ke 19, merupakan sebuah periode yang dipenuhi dengan kegemilangan ekonomi serta perkembangan peradaban dan budaya Islam. Banyak sekali buku dan pusat-pusat agama yang menjadi peninggalan pada periode ini yang merupakan tanda perkembangan ilmu dan sastra kaya Islam di kawasan ini.

Sejak awal abad ke 19 sewaktu berlakunya transformasi sosial di Eropa dan melemahnya kekuasaan imperium Utsmani di dalam dan luar, kecemerlangan dan kegemilangan di kawasan Balkan pun berakhir. Penduduk Balkan sejak sejarah ini terperosok ke dalam berbagai peperangan berdarah, dan setiap beberapa tahun mereka mencapai kemerdekaan atau jatuh di bawah kekuasaan salah satu dari kekuatan Eropa.

Perang-perang ini menyebabkan negara-negara Balkan berpecah atau bersatu berdasarkan kepada kepentingan Eropa yang berkuasa. Setelah jatuhnya imperium Utsmani, maka masa terlama bangsa Balkan hgidup tanpa peperangan ialah setelah perang dunia kedua, dimana pada periode ini rezim-rezim despotik komunis berkuasa di sebagian besar negara-negara Balkan. Dengan berakhirnya pasang surut ini, umat Islam Balkan yang mayoritasnya tinggal di Bosnia Herzegovina, Albania dan Kosovo berusaha untuk memelihara identitas Islam mereka dan identitas Islam mereka secara total menyatu dengan identitas bangsa dan etnis mereka. Demi untuk memelihara identitas agama ini, ketika terjadi pembersihan etnis yang dilakukan oleh orang-orang Serbia terhadap umat Islam Bosnia dan juga Albania warga Kosovo, banyak darah yang telah tumpah di sepanjang satu dekade yang lalu.

Sumber: I.R.I.B Worldservice

Foto-foto Menakjubkan




.: Related Blog :.