Seperti kota kuno lainnya di Jawa, alun-alun yang tidak terlalu luas ini dikelilingi bangunan standar yakni sebuah masjid raya, kediaman bupati, museum dan kantor pemerintah. Sering juga diadakan pasar kaget di tiap akhir pekan atau saat hari libur nasional. Tak ketinggalan deretan kuda yang lengkap dengan pelana bak pasukan kerajaan siap mengantarkan anak-anak menyusuri jalan melingkar sepanjang alun-alun.
Hanya dengan uang Rp. 2.000 sekali putaran, anak -anak tampak ceria bersama dengan senyum lega dari sang pemilik kuda. Sayangnya, atraksi semacam itu hanya ada pada akhir pekan dan hari libur nasional.
Salah satu ciri kekhasanya adalah terdapat lingga yang letaknya tak jauh dari komplek perkantoran pemda kabupaten sumedang dan dikelilingi oleh mesjid agung, gedung DPR, kejaksaan dan lapas. Di dalamnya terdapat pepohonan yang rindang sehingga sering digunakan sebagai arena bermain dan jogging track.
Salah satu ciri kekhasanya adalah terdapat lingga yang letaknya tak jauh dari komplek perkantoran pemda kabupaten sumedang dan dikelilingi oleh mesjid agung, gedung DPR, kejaksaan dan lapas. Di dalamnya terdapat pepohonan yang rindang sehingga sering digunakan sebagai arena bermain dan jogging track.
Monumen Lingga.
Monumen ini merupakan icon kota Sumedang. Terletak tepat di pusat kota sumedang dalam rangka memperingati figure yang sangat penting dalam sejarah sumedang yaitu Pangeran Soeriatmaja.
Dibangun pada tanggal 25 april 1992 untuk memperingati periode yang penting dari tahun 1882 s/d 1919.
Monumen ini merupakan icon kota Sumedang. Terletak tepat di pusat kota sumedang dalam rangka memperingati figure yang sangat penting dalam sejarah sumedang yaitu Pangeran Soeriatmaja.
Dibangun pada tanggal 25 april 1992 untuk memperingati periode yang penting dari tahun 1882 s/d 1919.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar