Rabu, 16 Juni 2010

Kedatangan Hinduisme di Indonesia

Oleh: Sumasongko Sastrowardoyo

Kedatangan Hinduisme di Indonesia umumnya dianggap terjadi pada permulaan era Kristiani, karena adalah waktu beberapa abad tahun M, bahwa kerajaan-kerajaan muncul yang, dalam organisasi dan prinsip martabat raja, menyerupai sekali dengan kerajaan-kerajaan terdahulu di Hindustan (=India). Meskipun proses yang tepat kapan hal ini berkembang belum dapat ditentukan, terdapat kemungkinan bahwa raja-raja pertama tertarik oleh budaya para pedagang Hindu yang sering mengunjungi pantai-pantai mereka.

Hal ini tidak dapat meniadakan segala kemungkinan untuk meragukan lagi bahwa para putera raja-raja India, baik secara sukarela ataupun dibuang karena alasan-alasan politik, menetap di Indonesia, dan melalui pernikahan dengan puteri-puteri penguasa-penguasa bumiputera, berhasil mendirikan kerajaan-kerajaan mereka sendiri di bawah khattulistiwa. Apapun prosesnya, negara-negara Hindu pertama kali timbul di tempat-tempat yang merupakan pelabuhan-pelabuhan singgahan para pedagang dari India sejak zaman-zaman purba.

Dengan kedatangan para pendeta dan para guru, secara berangsur-angsur berkembang suatu budaya dengan nada-nada tambahan, yang terdiri atas konsepsi raja, diterimanya hukum-hukum suci Hinduisme, dan dipergunakannya bahasa Sansakerta untuk upacara-upacara agama, karena bahasa bumiputera tidak memadai untuk maksud ini, sangat dalam mempengaruhi budaya golongan aristokrasi, akan tetapi memberi kesan sedikit kepada golongan besar petani.

Hinduisme memperkenalkan suatu sistem kasta yang mengagumkan mencerminkan bentuk feodal yang berkembang. Para pendeta di atas, diikuti oleh golongan perajurit, termasuk raja dan para pengikut beliau; kemudian para pedagang, dan para sudera (para petani) merupakan yang paling rendah sendiri. Garis-garis antara kasta-kasta,ditarik tajam, bahkan sampai sedemikian sehingga kasta-kasta ini menciptakan bahasa-bahasa berbeda-beda waktu seseorang berbicara dengan seorang yang sederajad, seorang atasan, atau seorang kasta rendah.

Dalam budaya lain orang tidak akan menemukan suatu struktur sosial di mana bahasa yang terpisah dipergunakan untuk mengenal tingkat-tingkat sosial yang berbeda. Orang-orang Indonesia, sebelum kedatangan orang-orang Hindu sudah mengembangkan budaya mereka sendiri,pengolahan sawah-sawah yang rumit, perdagangan internasional, dan, sedikitnya di pulau Jawa, suatu struktur politik yang sangat terorganisasi. Orang-orang Hindu membawa agama mereka, dan mereka memperkenalkan batik (?). uang, dan sistem metris.

Orang-orang Hindu juga mempengaruhi administrasi pemerintahan dan yurisprudensi (ilmu hukum), akan tetapi dalam administrasi pemerinahan dan yurisprudensi (ilmu hukum), dasar-dasar lembaga-lembaga Indonesia tetap dipakai. Arsitektur mula-mula sangat dipengaruhi oleh arsitektur India, terutama karena bangunan-bangunan besar dan tempat-tempat perlindungan tidak dikenal sebelum kedatangan orang-orang Hindu. Berangsur-angsur, bagaimanapun, berkembang gaya Hindu-Jawa yang nyata, yang sangat beda dari arsitekur Hindu di India.

Hasilnya adalah suatu proses budaya dengan gagasan-gagasam dan perubahan-perubahan secara baru dari Hinduisme, diterima, akan tetapi budaya Indonesia yang lama tidak pernah dihapuskan. Asia Tenggara dibagi ke dalam sejumlah kerajaan-kerajaan kecil, di antara kerajaan-kerajaan ini salah satu akan mengemuka. Dari fase ke fase, kerajaan-kerajaan ini berhasil untuk meluaskan kekuasaannya atas wilayah yang lebih luas, kadang-kadang luas sekali. Funan merupakan kerajaan pertama yang terkenal sangat besar kekuasaannya di tanah daratan Asia Tenggara, yang sekarang bernama Kambuja. Kerajaan ini mungkin berasal dari abad pertama Masehi, akan tetapi petunjuk tertua Tiongkok mengenai kerajaan ini menyatakan bahwa luasnya sampai ke Jazirah Melayu, dan armadanya dikatakan menguasai lautan-lautan. Jatuhnya kerajaan Funan pada kira-kira abad keenam Masehi, membuka jalan untuk sebuah kerajaan baru di Sumatera, yaitu Sriwijaya.

Wallahu'alam

Sumber: www.newhistoria.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar

.: Related Blog :.