Sabtu, 06 Juni 2009

Fase Perkembangan Ilmu Antropologi

Antropologi

• Ilmu Antropologi termasuk ilmu-ilmu sosial yang lain mempunyai sejarah tersendiri.

• Antropologi disebut ilmu yang baru atau muda karena perkembangan antropologi relatif baru,

sedangkan antopologi disebut ilmu yang tua karena sejarahnya terutama bagian antropologi yang disebut dengan Etnografi telah dikerjakan orang dari berbagai bangsa di dunia sudah lebih dari 500 tahun yang lalu.

Antropologi telah ada sejak lama (terutama obyeknya, yaitu manusia), dengan menitik beratkan studinya pada kelompok-kelompok manusia dan tergolong dalam ilmu sosial, maka sesungguhnya antropologi telah ada sejak manusia itu ada

• Antropologi berkembang pesat setelah diketemukan dan diketahui adanya hubungan antara bahasa Sansekerta, Latin, Yunani dan Germania. Kerena penyelidikannya bersifat historis komparatif dalam kebudayaan yang terus berkembang.

• Kemudian berdiri museum etnologi dan etnografi diseluruh dunia selama abad ke 19 dan awal abad 20.

Perkembangan antropologi di mulai dengan penelitian adat-istiadat, sistem kepercayaan, struktur sosial dan kesenian dari suku-suku yang tersebar di seluruh wilayah nusantara sejak zaman penjajahan Belanda. Tulisan-tulisan tersebut digunakan sebagai landasan kebijaksanaan pemerintah kolonial

Ada 4 fase perkembangan antropologi :

Fase ke I

• Pada awal tahun 1800-an negara-negara Eropa Barat melakukkan kolonialisasi atas negara–negara Afrika, Asia dan Amerika.

• Menurut pandangan orang Eropa bangsa-bangsa yang dijajah masih primitif, buas dan sering dikatakan bangsa-bangsa yang masih asli, yang belum mengalami perubahan dan kemajuan

Fase ke II :

• Pada fase ini pertengahan abad 19 banyak ditemukan tulisan mengenai aneaka warna kebudayaan dan tingkat evolusinya.

• Deskripsi mengenai suku bangsa di luar Eropa merupakan kebudayaan yang masih tradisional dan merupakan sisa kebudayaan kuno

Fase ke III :

• Pada awal abad ke 20 ilmu Antropologi mengalami kemajuan, ilmu Antropologi dipergunakan oleh bangsa Eropa untuk mempelajari adat-istiadat dan keabiasaan bangsa yang terjajah.

• Dengan meangetahui data tentang kebiasaan itu dapat dipergunaklan untuk mempertahankan kolonialismenya di negara yang dijajah tersebut

Fase ke IV

• Sesudah tahun 1930-an ilmu Antropologi mengalami perkembangan luar biasa, dipengaruhi oleh metode ilmiah dalam melakukan penelitian.

• Masyarakat terjajah mengalami perkembangan, maka Antropologi seakan mengalami kehilangan objek penerlitian. Antropologi mengembangkan metode ilmiah terutama PT di Eropa dan Amerika, dan seluruh dunia.

Pengetian antropologi

• Menurut etnologinya kata antropologi berasal dari kata yunani “Antropo” yang berarti manusia dan “logy” atau “logos” berarti ilmu yang mempelajari tentang manusia

• Menurut Ralfh L Beals dan Harry Hoijen : 1954: 2 antropologi adalah ilmu yang mempelajarai manusia dan semua apa yang dikerjakannya.

Pengertiam lainnya mengetakan bahwasanya :

Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya

Banyak ilmu sosial mempelajari manusia, ilmu antropologi berusaha untuk melihat manusia dengan segala komplekstasnya, atau manusia dengan segala aspeknya. Aspek-aspek itu menyangkut asal mula, perkembangan, sifat, dan ciri-ciri manusia serta kebudayaaannya.

Nah, perhatian antropologi itu sendiri :

• Bekas-bekas kebudayaan manusia zaman purba yang dijadikan dasar untuk mempelajari manusia jaman sekarang ini.

• seabad yang lalu Antropologi hanya tertarik mempelajari kelompok-kelompok kecil masyarakat, suku-suku, kebudayaan, kampung-kampung sera minoritas, namun sekarang Antropologi telah lebih maju dengan mempelajarai manusia dari berbagai segi atau sudut. Banyaknya kekhususan/cabang Antropologi tertentu

ada dua pembagian antropologi

  1. Antropologi Fisik

• Tulian Darwin ”The origin of spicies” Antropologi fisik berkembang pesat dengan melakukan penelitian-penelitian terhadap asal mula dan perkembangan manusia. Manusia asalnya monyet, karena makhluk hidup mengalami evolusi.Antropologi ingin membuktikan dengan melakukan berbagai penelitian terhadap kera dan monyet di seluruh dunia.

  1. Antropologi Budaya

• Menurut orang awam membicarakan Antropologi hanyalah berfikir tentang fosil-fosil. Memang pemikiran yang demikian tidak selamanya salah karena mempelajari fosil merupakan suatu cabang penelitian Antropologi. Arkheologi pada dasarnya berbeda dengan Antropologi, di mana sesungguhnya arkheologi merupakan salah satu cabang Antropologi.

Dari dua skup antropologi diatas kita dapat maka perbedaaanya yakni :

• Antropologi fisik mempelajari manusia dari segi biologi misalnya, bentuk tubuh, warna rambut, warna kulit, dan lainnya, maka

• Antropologi budaya melihat atau mempelajari manusia yang berkaitan dengan materi-materi kebudayaan seperti misalnya, alat-alat hidup, perumahan, kesenian-kesenian, norma, perilaku dan lain sebagainya yang ada dalam masyarakat.

Ada dua tujuan mempelajari antropologi yakni :

Tujuan akademis

• Antropologi ingin mencapai pengertian tentang mahkluk manusia pada umumnya dengan mempelajajari anekawarna bentuk fisiknya, masyarakat serta kebudayannya.

Tujuan praktis :

• Antropologi ingin mempelajari manusia dalam aneaka warna masyarakat suku bangsa guna membangun

Pengumpulan fakta:

• pada umumnya ada 3 metode pengumpulan fakta yaitu : penelitian lapangan (field work ), penelitian di laboratorium, penelitian di perpustakaan.

• Pada penelitian yang di lakukan di laboratorium dan perpustakaan peneliti berada di luar obyek yang ditelitinya,

• Sedangkan penelitian di lapangan peneliti masuk dalam obyek dan oleh sebab itu, peneliti harus dapat melihat hubungan antara dirinya dengan obyek yang ditelitinya.

• Peneliti antropologi harus dapat atau mampu mengkombinasikan antara gejala yang diberikan informan dan tindakan atau kelakuan dari manusia dalam hubungannya dengan kelompok.

Ilmu Antropologi sedikitnya ada empat macam penelitian komparatif :

• Penelitian untuk menyusun sejarah kebudayaan manusia secara inferensial.

• Penelitian untuk menggambarkan suatu proses perubahan kebudayaan.

• Penelitian untuk taxonomi kebudayaan.

• Penelitian untuk menguji korelasi antar unsur, pranata, gejala kebudayaan guna membuat generalisasi.

Referensi :

· http://elearning.unej.ac.id/courses/CL4f…

“PENGANTAR ANTROPOLOGI” OLEH : DRS. PURWOWIBOWO, M.SI

· http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar

.: Related Blog :.